Minggu, 01 Desember 2013

CONTOH PROPOSAL PENELITIAN

UPAYA MENGATASI KETERLAMBATAN SISWA KELAS X SMAN 22 SURABAYA PERIODE AGUSTUS - SEPTEMBER TAHUN PELAJARAN 2008- 2009

I.          LATAR BELAKANG MASALAH
Seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak akan lepas dari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan sekolah. Setiap siswa dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah. Ketika kedisiplinan dirasa sangat penting bagi siswa SMAN 22 Surabaya, maka pihak sekolah pertama kali perlu menertibkan siswa yang terlambat sekolah.Untuk itu kedisiplinan adalah hal yang penting dan merupaka ciri kepribadian seseorang untuk meraih sukses. Perlu diketahui bahwa di SMA Negeri 22 Surabaya sudah mempunyai tata tertib yang akan mendisiplinan siswa yang terlambat. Peran guru dalam dalam mendisiplinkan siswa yang terlambat haruslah tegas dan mendidik, dengan begitu siswa diharapkan tidak akan terlambat lagi datang ke sekolah.
Peneliti memilih masalah tentang keterlambatan siswa karena keterlambatan siswa adalah salah satu faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terutama bagi siswa bahwa keterlambatan dapat mempengaruhi kedisiplinan siswa yang pada akhirnya berpengaruh terhadap prestasi belajar di sekolah.Karena penilaian guru dalam kegiatan belajar meliputi penilaian kognitif, afektif dan psikomotorik.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang sering terlambat. Dalam aturan sekolah mengharuskan siswa datang sebelum jam 06.25 tetapi kenyataannya masih banyak siswa yang datang di atas jam tsb sehingga banyak siswa yang terlambat, hal ini tampak ketika doa akan dibacakan banyak siswa yang masih di luar pagar.

II.        RUMUSAN MASALAH
1.        Apakah faktor-faktor penyebab keterlambatan siswa?
2.        Apakah dampak negatif bagi siswa yang terlambat?
3.        Apakah sanksi yang diterima oleh siswa yang sering terlambat?
4.        Bagaimana solusi dalam mengatasi siswa yang terlambat?

III.       TUUAN PENELITIAN
1.        Untuk mengetahui faktor penyebab keterlambatan siswa.
2.        Untuk mengetahui dampak negatif bagi siswa yang terlambat.
3.        Untuk mengetahui sanksi yang diterima oleh siswa yang sering terlambat. 
4.        Untuk mengetahui solusi dalam mengatasi siswa yang terlambat.

IV.       MANFAAT PENELITIAN
1.        Dengan diketahuinya faktor penyebab keterlambatan siswa siswa dapat digunakan untuk meminimalkan jumlah siswa yang terlambat.
2.        Dengan diketahuinya dampak negatif dan sanksi yang diterima siswa yang terlambat dapat digunakan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa.

V.        KAJIAN PUSTAKA
Disiplin sekolah adalah usaha sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untukberperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah. Menurut Wikipedia (1993 ) disiplin sekolah " refers to students coplying with a code of behavior often known as the school rules ". Yang dimaksud dengan aturan sekolah ( school rule ) tersebut, seperti aturan tentang standar berpakaian, ketepatan waktu, perilaku sosial dan etika belajar.
Berkenaan dengan tujuan displin sekolah, Maman Rachman ( 1999 ) mengemukakan bahwa tujuan disiplin sekolah adalah :
1.    Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang
2.    Mendorong siswa melakukan yang baik dan benar
3.    membantu siswa memahami dan meyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan menjauhi melakukan hal-hal yang dilarang oleh sekolah
4.    Siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bermanfaat baginya serta bagi lingkungannya.

VI.       METODOLOGI PENELITIAN
A.        SUBYEK PENELITIAN
Dalam penelitian ini subyek penelitian berupa sampel yaitu siswa kelas X SMAN 22 Surabaya yang sering terlambat datang ke sekolah.

B.        METODE DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
1. Metode observasi : ... .
Instrumen yang digunakan adalah lembar pengamatan atau lembar observasi yang memuat aspek-sapek yang diamati dari responden.
2. Metode wawancara : ... .
Instrumen yang digunkan adalah pedoman wawancara, yang memuat daftar pertanyaan yang akan diajukan secara lisan kepada responden
3. Metode angket / kuesioner : ... .
Instrumen yang digunakan adalah pedoman angket, yang memuat petunjuk pengisian angket dan daftar pertanyaan yang akan diberikan kepada responden secara tertulis.
4. Metode dokumentasi : ... .
Instrumen yang digunakan adalah pedoman dokumentasi, untukmengumpulkan dan menganalisis data-data  yang diperoleh dari sumber tertulis.

DAFTAR PUSTAKA

       Depdiknas. 2000.Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka
       Lapoliwa, Hans. 1999.Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka



Sumber:

RANCANGAN PENELITIAN

1.1       Judul Penelitian
Tindakan anarkis pada lingkungan pelajar

1.2       Latar Belakang
Sering kita temui beberapa kelompok pelajar yang sedang malakukan tindakan anarkis diantaranya adalah tawuran. Banyak faktor yang menyebabkan para pelajar melakukan tindakan yang tidak semestinya mereka lakukan, antara lain adanya kesenioritasan yang ada pada lingkup sekolah, kegengsian antar pelajar untuk dapat dibilang jagoan oleh teman-temannya, maupun masalah pribadi dari seorang pelajar tersebut, serta lingkungan sekitar pelajar. Banyak yang menjadi korban akibat “kegiatan tawuran” yang terjadi diantara pelajar bahkan hingga merenggut korban jiwa, hal tersebut harus dihentikan dengan cara sosialisasi yang didukung dengan peran orang tua, guru disekolah, serta lingkungan tempatnya bergaul.  Untuk menangani masalah yang semakin merajalela pada lingkungan pelajar sikap orang tua yang harus tegas terhadap anak-anaknya serta bimbingan seorang guru harus mengupayakan  para murid agar mengerti akibat buruk yang akan terjadi karena tawuran. Upaya lain yang dapat dilakukan untuk membantu para pelajar menjauhi tawuran yaitu kegiatan ekstrakulikuler yang lebih bisa memahami keinginan para pelajar tetapi disertai bimbingan dari para guru, kegiatan lainnya yaitu kegiatan rohani yang dilakukan setiap pagi hari, karena akan membuat tenang para pelajar serta pikiran meraka yang akan lebih mudah mengerti ketika kegiatan belajar mengajar. memahami materi adalah dengan menggunakan media yang menarik sesuai dengan materi yang sedang dipelajari.

1.3       Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang di ungkapkan dalam latar belakang, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
Apakah faktor yang membuat pelajar melakukan tindakan anarkis serta risiko apa yang akan terjadi pada tindakan tersebut.

1.4       Pembatasan Masalah
Meskipun banyak permasalahan yang berkaitan dengan tindakan anrkis pada lingkungan pelajar, namun dalam penelitian ini hanya membatasi pada masalah faktor internal serta eksternal dari masalah tersebut.

1.5       Tujuan Penelitian
            Tujuan penelitian pada meteri kali ini terdiri dari dua tujuan antara lain tujuan umum serta tujuan khusus meteri. Berikut ini kedua tujuan yang akan dilakukan.
1.      Tujuan Umum
Mengetahui Apakah faktor yang membuat pelajar melakukan tindakan anarkis serta risiko apa yang akan terjadi pada tindakan tersebut.
2.      Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
a.    Untuk mengetahui distribusi frekuensi, distribusi relatif, dan distribusi kumulatif minat pelajar mangurangi kegiatan tawuran.
b.    Untuk mengetahui distribusi frekuensi, distribusi relatif, dan distribusi kumulatif minat pelajar terhadap kegiatan positif yang dilakukan pihak sekolah guna mengurangi tindakan tawuran.

1.6       Tipe Hubungan Antar Variabel Penelitian
Penelitian ini mengetahui pengaruh terhadap 3 variabel yaitu faktor internal, faktor eksternal dan mengurangi kegiatan tawuran, penelitian dilakukan karena belum banyak penelitian yang sejenis pada distribusi frekuensi, distribusi relative, dan distribusi kumulatif yang akan diteliti. Faktor internal seperti perhatian, kemauan dan kebutuhan memiliki hubungan yang saling berkaitan terhadap minat belajar, bila salah satu faktor tidak diterapkan maka akan mempengaruhi tingkat minat belajar. Faktor eksternal seperti peran orang tua, guru serta lingkungan yang dapat mendukung kegiatan postif pada lingkungan pelajar. Mengurangi kegitan tawuran dimulai dari dorongan dalam individu  atas dasar motivasi yang kuat, faktor eksternal seperti lingkungan sekitar juga mempengaruhi berkurangnya kegiatan tawuran namun faktor ini hanya pelengkap penunjang, tidak sepenuhnya kegiatan tawuran dipengaruhi oleh faktor ekstenal.

1.7       Lingkungan dan Pengendalian Penelitian Terhadap variabel
Penelitian ini dilakukan dalam lingkungan pelajar di mana pekerjaan biasanya berlangsung atau biasanya disebut studi lapangan. Studi lapangan , di mana berbagai faktor diperiksa dalam pengaturan lingkungan di mana kegiatan sehari-hari berjalan seperti biasa dengan gangguan minimal peneliti.

1.8       Unit Analisis
Penelitian dilakukan dengan meneliti suatu kelompok pelajar  mengenai kegitan apa saja yang dilakukan para pelajar diluar lingkungan sekolah terhadap faktor yang mendominasi seperti kegiatan apa saja, hal apa saja yang dilakukan.

1.9       Dimensi Waktu

Pengumpulan data dikumpulkan sekaligus. Periode pengumpulan data dilakukan sebanyak 20 observasi dengan jumlah periode sebanyak 4 kali, survey dilakukan sekaligus dalam satu waktu dan setelah itu tidak melakukannya lagi. Studi  Cross sectional  adalah tipe studi satu tahap yang datanya berupa subyek pada waktu tertentu. Time series adalah menekankan pada data penelitian berupa rentetan waktu. Penelitian ini mengenai perkembangan berkuarangnya kegitan tawuran yang terjadi pada lingkup para pelajar. Studi jangka panjang dalam penelitian ini adalah penelitian pengaruh peran orang tua serta guru dalam membentuk karakter yang membuat para belajar bersemangat untuk melakukan hal positif bukan untuk hal negatif.

FORMULASIKAN MASALAH

1.1       Judul Penelitian
Tindakan anarkis pada lingkungan pelajar

1.2       Latar Belakang
Sering kita temui beberapa kelompok pelajar yang sedang malakukan tindakan anarkis diantaranya adalah tawuran. Banyak faktor yang menyebabkan para pelajar melakukan tindakan yang tidak semestinya mereka lakukan, antara lain adanya kesenioritasan yang ada pada lingkup sekolah, kegengsian antar pelajar untuk dapat dibilang jagoan oleh teman-temannya, maupun masalah pribadi dari seorang pelajar tersebut, serta lingkungan sekitar pelajar. Banyak yang menjadi korban akibat “kegiatan tawuran” yang terjadi diantara pelajar bahkan hingga merenggut korban jiwa, hal tersebut harus dihentikan dengan cara sosialisasi yang didukung dengan peran orang tua, guru disekolah, serta lingkungan tempatnya bergaul.  Untuk menangani masalah yang semakin merajalela pada lingkungan pelajar sikap orang tua yang harus tegas terhadap anak-anaknya serta bimbingan seorang guru harus mengupayakan  para murid agar mengerti akibat buruk yang akan terjadi karena tawuran. Upaya lain yang dapat dilakukan untuk membantu para pelajar menjauhi tawuran yaitu kegiatan ekstrakulikuler yang lebih bisa memahami keinginan para pelajar tetapi disertai bimbingan dari para guru, kegiatan lainnya yaitu kegiatan rohani yang dilakukan setiap pagi hari, karena akan membuat tenang para pelajar serta pikiran meraka yang akan lebih mudah mengerti ketika kegiatan belajar mengajar. memahami materi adalah dengan menggunakan media yang menarik sesuai dengan materi yang sedang dipelajari.

1.3       Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang di ungkapkan dalam latar belakang, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
Apakah faktor yang membuat pelajar melakukan tindakan anarkis serta risiko apa yang akan terjadi pada tindakan tersebut.

1.4       Pembatasan Masalah
Meskipun banyak permasalahan yang berkaitan dengan tindakan anrkis pada lingkungan pelajar, namun dalam penelitian ini hanya membatasi pada masalah faktor internal serta eksternal dari masalah tersebut.

1.5       Tujuan Penelitian
            Tujuan penelitian pada meteri kali ini terdiri dari dua tujuan antara lain tujuan umum serta tujuan khusus meteri. Berikut ini kedua tujuan yang akan dilakukan.
1.      Tujuan Umum
Mengetahui Apakah faktor yang membuat pelajar melakukan tindakan anarkis serta risiko apa yang akan terjadi pada tindakan tersebut.
2.      Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
a.    Untuk mengetahui distribusi frekuensi, distribusi relatif, dan distribusi kumulatif minat pelajar mangurangi kegiatan tawuran.

b.    Untuk mengetahui distribusi frekuensi, distribusi relatif, dan distribusi kumulatif minat pelajar terhadap kegiatan positif yang dilakukan pihak sekolah guna mengurangi tindakan tawuran.