Jumat, 18 Oktober 2013

PENEMPATAN TATA LETAK KERJA YANG TEPAT MEMPENGARUHI PRODUKTIFITAS

BAB I
PENDAHULUAN


1.1       Latar Belakang
Operator bekerja sesuai dengan urutan-urutan kerja yang ditetapkan oleh perusahaan, setiap perusahaan memiliki urutan-urutan kerja yang berbeda-beda meskipun produk yang dihasilkan sama. Urutan kerja yang ditetapkan perusahaan berdeda-beda menyebabkan waktu penyelesaian yang berbeda-beda juga. Pemakaian urutan kerja yang tidak sesuai, akan menyebabkan kerugian materi maupun waktu bagi perusahaan, karena operator bekerja dengan urutan kerja yang tidak sesuai sehingga kinerja dari operator tidak maksimal dalam melakukan proses pembuatan produk.
Penyelesaian masalah urutan-urutan kerja dapat terselesaikan menggunakan alat peta-peta kerja. Peta-peta kerja dapat diterapkan dalam suatu perusahaan agar operator bekerja sesuai dengan urutan-urutan kerja yang seharusnya, jika operator telah bekerja sesuai urutan-urutan kerja yang seharusnya maka produk yang dihasilkan perusahaan akan meningkat. Alat komunikasi ini dipilih karena peta-petakerja merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan untuk menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas untuk menganalisa proses kerja dari awal pembuatan sampai akhir proses kerja selesai.
Penerapannya dapat diaplikasikan melalui proses kerja yang digunakan dalam pembuatan tempat alat tulis kantor, yang akan menggambarkan proses kerja dari awal saat pengerjaan masih berupa bahan baku triplek hingga tempat alat tulis kantor menjadi produk utuh. Dipilihnya produk tempat alat tulis kantor ini karena produk ini komponen-komponennya sedikit dan tidak rumit dalam proses pembuatannya serta metode kerja yang akan dilakukan sederhana sehingga lebih memudahkan dalam pembuatan peta-peta kerja yang dibutuhkan, baik peta kerja untuk kegiatan kerja secara keseluruhan ataupun peta kerja untuk kegiatan kerja setempat.
1.2       Perumusan Masalah
            Permasalahan yang sering terdapat pada alat peta-peta kerja ini adalah bagaimana membuat peta kerja sesuai dengan produk tempat alat tulis kantor serta apakah informasi yang ada pada peta kerja dapat disampaikan dengan baik.

1.3       Pembatasan Masalah
            Pembatasan masalah merupakan suatu hal yang harus dipertimbangkan dalam melakuakan pembuatan laporan akhir agar masalah-masalah tersebut tidak berkelanjutan atau meluas keberbagai hal diluar pembatasan. Berikut adalah masalah-masalah yang harus di batasi:
1.    Produk yang dibuat yaitu hanya tempat alas tulis kantor saja.
2.    Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan tempat alat tulis kantor hanya triplek.
3.    Peta yang dianalisa yaitu hanya peta proses operasi, peta aliran proses, peta proses kelompok kerja, diagram aliran dan peta pekerja dan mesin, serta peta tangan kanan dan tangan kiri.
4.    Pembagian divisi hanya dua divisi, yaitu divisi satu menggukur dan memotong, serta divisi kedua mengaluskan, merakit dan mengecat.

1.4       Tujuan Penulisan
Berdasarkan masalah-masalah yang ada, maka dibuat tujuan dari penulisan laporan akhir ini yang digunakan untuk memecahkan masalah dari laporan akhir ini. Berikut adalah tujuan dari laporan akhir peta-peta kerja:
1.  Mengetahui urutan-urutan proses pada peta-peta kerja produk tempat alat tulis kantor.
2.  Mengetahui alat dan bahan dalam pembuatan tempat alat tulis kantor.
3.  Mengetahui total waktu pembuatan produk tempat alat tulis kantor dan pengelompokan peta kerja.