Minggu, 31 Mei 2015

ULASAN IMPLEMENTASI PENYELENGGARAAN ISO 9001:2008 DALAM BIDANG MUTU LAYANAN ADMINISTRASI AKADEMIK



Pendidikan di Indonesia bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Dalam melaksanakan pendidikan tersebut salah satu cara yaitu berorientasi pada mutu pendidikan. Dengan ini diharapkan menghasilkan output dan out come yang mampu sesuai dengan keingin-an dari masyarakat. Sistem standarisasi manajemen pendidikan dapat diimplementasikan guna mendapatkan hasil baik untuk mutu kualitas salah satunya mengenai sistem manaje mutu ISO 9001:2008. Berdasarkan pengertiannya Sistem manajemen ISO 9001:2008 merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem, yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.
Implementasi penerapan ISO 9001: 2008 di tingkat pendidikan yang akan diulas oleh penulis salah satunya mengenai ulasan jurnal yang telah dibuat Triyanto, Lantip Diat Prasojo dengan judul  IMPLEMENTASI PENYELENGGARAAN ISO 9001:2008 DALAM BIDANG MUTU LAYANAN ADMINISTRASI AKADEMIK hal tersebut dilakukan karena ketertarikan penulis mengenai jurnal yang telah dibuat. Hasil implementasi yang telah dilakukan oleh pengamat yaitu impelmentasi penerapan ISO 9001:2008 yang dilakukan pada salah satu perguruan tinggi sudah berkategori baik, dengan persepsi mahasiswa juga berkategori baik.
Implementasi penyelenggaraan ISO 9001: 2008 dalam bidang mutu layanan administrasi akademik berdasarkan persepsi karyawan bagian layanan administrasi akademik telah memberikan dampak yang positif dalam peningkatan pelayanannya. Hal tersebut terlihat dari implementasi delapan prinsip ISO 9001: 2008 oleh karyawan dalam menjalankan tugasnya, sehingga memperlancar jalannya program kerja layanan administrasi akademik. Namun dalam pelaksanaannya belum berjalan optimal. Hal ini ditandai dengan data pendukung yang berasal dari mahasiswa dengan hasil masih belum sesuai dengan layanan yang diharapkannya. Oleh karena itu pihak Subag Pendidikan dan Subag Akademik dapat menjadikan hasil penelitian tersebut seba-gai bahan instrospeksi diri bagi karyawan dalam pemberian layanannya. Selain itu juga dapat dijadikan dasar dalam meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan terutama mahasiswa. Dengan demikian diharapkan ini menjadi modal dalam menuju World Class University dan bersaing dengan universitas lainnya.

*Catatan:
Ulasan diatas merupakan ulasan dari Jurnal dengan refrensi:
Triyanto, Lantip Diat Prasojo.  Jurnal Akutabilitas Manajemen Pendidikan Volume 1, Nomor 1, 2013. IMPLEMENTASI PENYELENGGARAAN ISO 9001:2008 DALAM BIDANG MUTU LAYANAN ADMINISTRASI AKADEMIK. FIP Universitas Negeri Yogyakarta, Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta. tri_fipuny@yahoo.com lantip1975@gmail.com. http://journal.uny.ac.id/index.php/jamp/article/download/2337/1941

Refrensi Tambahan:
http://sienconsultant.ucoz.com/news/consultant_training_workshop_manajemen_sistem_iso_9001_2008/2011-08-18-7
 

Rabu, 29 April 2015

TITLE SARJANA DAN KEJUJURAN

Arti Title Sarjana Yang Ingin Diraih Saat Ini.
Sarjana merupakan suatu identitas berupa gelar yang didapatkan oleh seseorang dan diberikan dari perguruan tinggi setelah menyelesaikan pendidikan yang dilakukan sesuai dengan jurusan yang ditekuni dengan pendidikan yang ditekuni kurang lebih selama 8 semester atau 4 tahun. Gelar yang diberikan merupakan salah satu hasil pencapaian yang diberikan seseorang dengan kata lain gelar sarjana yang diperoleh dapat menggambarkan bahwa seseorang itu teleh memiliki keahlian dibidang yang dipelajari dan ditekuni selama kuliah.
Title sarjana yang ingin diraih penulis yaitu title sarjana teknik industri. Penulis sendiri sangatlah bangga untuk mendapatkan title sarjana teknik yang akan diraih karena bagi penulis meraih title untuk sarjana teknik industri tidaklah mudah sama seperti halnya dengan para calon sarjana lainnya, namun dengan perkembangan dunia industri baik manufaktur maupun jasa yang sangatlah pesat bagi penulis sendiri lulusan sarjana teknik industri memiliki peluang yang besar untuk berkarir disetiap perusahaan, bahkan bagi lulusan sarjana teknik industri bukan hanya berkarir namun bisa juga untuk membuka usaha sehingga dapat membuka lowongan kerja baru bagi masyarakat.
Kebanggan penulis dengan title yang akan diraih haruslah memiliki ketentuan tertentu karena bagi penulis memiliki title sarjana teknik yang telah diraih bukanlah hal mudah, dengan kata lain seseorang yang telah memiliki title sarjana harus memiliki tugas serta tanggung jawab yang sebaik-baiknya, karena title sarjana bukanlah jalan untuk seseorang melakukan sesuatu sesuka hati. Bukan hanya hal tugas dan tanggung jawab yang akan dipikul dari seorang sarjana namun bagi penulis gelar sarjana yang diraih haruslah bisa bermanfaat bagi dirinya sendiri, keluarga, maupun masyarakat sekitar, maupun negara. Pendidikan yang diterima pun bukan hanya mengajarkan seorang sarjana yang mampu bertugas dan bertanggung jawab sesuai bidang keahliannya, namun banyak juga materi serta teori pengetahuan yang sangat penting yang diberikan dari para dosen serta jajarannya kepada para mahasiswa didiknya mengenai pendidikan karakter dari seorang sarjana mulai dari etika, cara bersikap, dan lain-lain, serta ilmu-ilmu sosial yang bermafaat bagi lingkungan sekitar serta untuk menambah pengetahuan.

Arti Kejujuran Dalam Hidup.
Bagi penulis Kejujuran merupakan sikap serta karakter yang harus dimiliki setiap orang, bahkan sikap jujur haruslah diajarkan sejak usia kecil. Pendidikan ataupun pengetahuan  mengenai sikap kejujuran haruslah diajarkan dari setiap orang tua maupun para pendidik, karena bagi penulis pengetahuan serta pendidikan tersebut sangatlah diperlukan dalam menjalani kehidupan. Setiap agama pasti mengajarkan sikap jujur merupakan salah satu hal kewajiban yang harus dimiliki setiap seseorang, seperti halnya didalam islam banyaknya ayat-ayat suci Al-quran maupun hadist Rasul yang mengajarkan mengenai sikap kejujuran. Salah satu hadits Rasul mengenai kejujuran yaitu:
“Hendaklah kamu semua bersikap jujur, karena kejujuran itu membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke surga. Seseorang yang selalu jujur dan mencari kejujuran akan ditulis oleh Allah sebagai orang yang jujur (shiddiq). Dan jauhilah sifat bohong, karena kebohongan membawa kepada kejahatan dan kejahatan membawa ke neraka. Orang yang selalu berbohong dan mencari-cari kebohongan akan ditulis oleh Allah sebagai pembohong (kadzdzab).” (HR. al-Bukhari).
Sikap jujur merupakan sifat terpuji yang ingin dimiliki untuk setiap lapisan masyarakat. Orang yang memiliki sifat jujur perkataannya selalu dapat dibuktikan dengan perilakunya dan apa yang dikatakannya sesuai dengan yang dilakukannya. Sikap kejujuran harulah dimiliki setiap kalangan masyarakat, diantaranya:
1.  Sebagai siswa sikap jujur diperlukan karena kelak jika sudah dewasa nanti pengetahuan mengenai kejujuran akan tetap melekat dan dapat menjadi batasan bagi seorang siswa untuk berniat bersikap bohong.
2.     Sebagai mahasiswa sikap jujur sangatlah diperlukan karena akan mengantarkannya menjadi sarjana yang terhormat yang kelak akan menjadi pemimpin yang arif.
3.  Sebagai pegawai atau karyawan, jujur dapat mengantarkannya menjadi orang yang sukses dan berwibawa dan akan membawa lembaga tempat kerjanya terus maju, meskipun secara pelan-pelan.
4.   Sebagai pemimpin, jujur sangat diperlukan demi membangun kepercayaan dan dukungan bawahannya. Pemimpin yang tidak jujur sangat membahayakan dirinya, bawahannya dan lembaga yang dipimpinnya

Sumber:
http://staff.uny.ac.id/system/files/penelitian/Marzuki,%20Dr.%20M.Ag./20.%20Mahalnya%20Kejujuran.pdf

Senin, 30 Maret 2015

Tugas Etika Profesi



Kepakaran Dari Seorang Teknik Industri
Kepakaran merupakan istilah menunjukkan seseorang itu mahir dan kredibiliti dalam sesuatu bidang. Insinyur atau seorang sarjana teknik merupakan sebuah profesi yang memegang peran penting dalam proses pembangunan ekonomi, khususnya didalam mengembangkan infrastruktur ekonomi dalam era industrialisasi maupun informasi. Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kepakaran seorang lulusan atau sarjana teknik merupakan seorang yang memiliki kredibiliti dan tugas penting dalam proses pembangunan ekonomi, khususnya didalam mengembangkan infrastruktur ekonomi dalam era industrialisasi maupun informasi. Seorang insinyur harus memahami benar makna profesionalisme kalau ingin dikatakan sebagai seorang profesional. Dalam hal ini profesionalisme didefinisikan sebagai suatu paham yang mencitakan dilakukannya kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat, berbekalkan keahlian tinggi dan berdasarkan rasa keterpanggilan serta ikrar (fateri/profiteri) untuk menerima panggilan tersebut untuk dengan semangat pengabdian selalu siap memberikan pertolongan kepada sesama yang tengah dirundung kesulitan ditengah gelapnya kehidupan (Wignjosoebroto, 1999).
Teknik industri berangkat dari disiplin Teknik Mesin (produksi) dan terutama sekali sangat erat kaitannya dengan proses manufakturing produk dalam sebuah proses transformasi fisik; disiplin Teknik Industri telah berkembang luas dalam beberapa dekade terakhir ini (Kimbler, 1995). Sesuai dengan “nature”nya, industri bisa diklasifikasikan secara luas yaitu mulai dari industri yang menghasilkan produk barang fisik (manufaktur) sampai ke produk jasa (service) yang non fisik. Industri juga bisa kita bentangkan dalam pola aliran hulu hilir sampai ke skala kecil menengah besar. Kalau pada awalnya profesi Teknik Industri secara tradisional mengurusi persoalan-persoalan ditingkat pengendalian operasional (manajemen produksi) seperti perancangan-perancangan tata-letak mesin, tata-cara kerja, sistem manusia-mesin (ergonomi) dan penetapan standard-standard kerja; maka dalam beberapa dekade terakhir ini profesi Teknik Industri lebih banyak dilibatkan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan perencanaan strategis dan pengambilan keputusan pada tingkat manajemen puncak.

Karakteristik Tidak Beretika Dalam Kehidupan Sehari-hari Seperti pada Saat Dikampus
Antara etika dengan mahasiswa memiliki hubungan yang sangat erat. Etika sangat berperan penting terhadap diri mahasiswa maupun orang lain, dengan memahami peranan etika mahasiswa dapat bertindak sewajarnya dalam melakukan aktivitasnya sebagai mahasiswa. Bebanding terbalik dengan etika mahasiswa, karateristik yang tidak beretika dalam kehidupan sehari-hari yang dilakukan mahasiswa diantaranya:
1.      Karakteristik prilaku mahasiswa yang tidak menaati peraturan yang ditetapkan oleh Fakultas dan Para Dosen yang mendidik kita, seperti merusak fasilitas perlengkapan kampus, merokok yang tidak sesuai dengan ruang yang telah disediakan, dan lain sebagainya.
2.      Karakteristik prilaku mahasiswa yang tidak menjunjung tinggi kejujuran ilmiah dengan menaati kaidah keilmuan yang berlaku seperti adanya tindakan menyontek, plagiat, memalsu tandatangan kehadiran dan tindakan tercela lainnya.
3.      Tidak berperilaku sopan dan santun dalam bergaul di lingkungan kampus dan dimasyarakat umum sebagai manifestasi dari kedewasaan dalam berfikir dan bertindak.
4.      Tidak berpenampilan elegan dan sesuai dengan tata aturan yang berlaku saat ini sehingga melanggar tata tertib berpakaian di kampus.
5.      Tidak mempunyai prinsip yang jelas dalam berpendirian di dasari dengan kelakuan yang terlihat tampak sombong atau angkuh

Aktivitas Tidak Beretika Profesional dalam Bekerja
Dalam dunia kerja etika sangat penting, karena etika menjadi Kunci dan panduan profesionalisme kerja, jadi sebelum bicara profesional atau tidak, yang namanya etika harus terlebih dulu dipahami. Tanpa etika, tak akan ada yang namanya profesionalisme. Etika dalam kantor memberikan petunjuk kepada setiap pegawai sebagai pedoman dalam bertindak dan memperlakukan siapa saja dengan cara yang baik dan sikap yang pantas. Ada beberapa aktivitas yang tidak beretika dan tidak boleh kita lakukan di kantor dan yang semestinya perlu kita hindari :
1.      Membentuk klik (kumpulan; golongan) yang membela kepentingan mereka sendiri.
2.      Tidak masuk kantor dengan alasan “sakit” padahal hanya ingin bermalas-malas saja di rumah.
3.      Bergegas-gegas pulang pada waktu tutup kantor, sedangkan selalu datang terlambat.
4.      Sering memakai telpon kantor untuk urusan pribadi.
5.      Pulang sebelum waktunya,
6.      Tempat kerja selalu dimanfaatkan untuk mengobrol.
7.      Bersikap menjilat ke atasan dan mendepak ke bawah.
8.      Selalu menunda-nunda pekerjaan yang seharusnya segera dapat diselesaikan
9.      Boros memakai alat-alat.
10.  Segan merawat mesin-mesin atau alat-alat kantor yang dipercayakan
11.  Melakukan hal-hal yang tidak termasuk tugas kantor, seperti mengisi teka-teki silang, menulis surat pribadi, bertamu ke bagian lain tanpa suatu urusan.
12.  Bersikap acuh tak acuh terhadap publik.


Daftar Pustaka :