Senin, 30 Maret 2015

Tugas Etika Profesi



Kepakaran Dari Seorang Teknik Industri
Kepakaran merupakan istilah menunjukkan seseorang itu mahir dan kredibiliti dalam sesuatu bidang. Insinyur atau seorang sarjana teknik merupakan sebuah profesi yang memegang peran penting dalam proses pembangunan ekonomi, khususnya didalam mengembangkan infrastruktur ekonomi dalam era industrialisasi maupun informasi. Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kepakaran seorang lulusan atau sarjana teknik merupakan seorang yang memiliki kredibiliti dan tugas penting dalam proses pembangunan ekonomi, khususnya didalam mengembangkan infrastruktur ekonomi dalam era industrialisasi maupun informasi. Seorang insinyur harus memahami benar makna profesionalisme kalau ingin dikatakan sebagai seorang profesional. Dalam hal ini profesionalisme didefinisikan sebagai suatu paham yang mencitakan dilakukannya kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat, berbekalkan keahlian tinggi dan berdasarkan rasa keterpanggilan serta ikrar (fateri/profiteri) untuk menerima panggilan tersebut untuk dengan semangat pengabdian selalu siap memberikan pertolongan kepada sesama yang tengah dirundung kesulitan ditengah gelapnya kehidupan (Wignjosoebroto, 1999).
Teknik industri berangkat dari disiplin Teknik Mesin (produksi) dan terutama sekali sangat erat kaitannya dengan proses manufakturing produk dalam sebuah proses transformasi fisik; disiplin Teknik Industri telah berkembang luas dalam beberapa dekade terakhir ini (Kimbler, 1995). Sesuai dengan “nature”nya, industri bisa diklasifikasikan secara luas yaitu mulai dari industri yang menghasilkan produk barang fisik (manufaktur) sampai ke produk jasa (service) yang non fisik. Industri juga bisa kita bentangkan dalam pola aliran hulu hilir sampai ke skala kecil menengah besar. Kalau pada awalnya profesi Teknik Industri secara tradisional mengurusi persoalan-persoalan ditingkat pengendalian operasional (manajemen produksi) seperti perancangan-perancangan tata-letak mesin, tata-cara kerja, sistem manusia-mesin (ergonomi) dan penetapan standard-standard kerja; maka dalam beberapa dekade terakhir ini profesi Teknik Industri lebih banyak dilibatkan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan perencanaan strategis dan pengambilan keputusan pada tingkat manajemen puncak.

Karakteristik Tidak Beretika Dalam Kehidupan Sehari-hari Seperti pada Saat Dikampus
Antara etika dengan mahasiswa memiliki hubungan yang sangat erat. Etika sangat berperan penting terhadap diri mahasiswa maupun orang lain, dengan memahami peranan etika mahasiswa dapat bertindak sewajarnya dalam melakukan aktivitasnya sebagai mahasiswa. Bebanding terbalik dengan etika mahasiswa, karateristik yang tidak beretika dalam kehidupan sehari-hari yang dilakukan mahasiswa diantaranya:
1.      Karakteristik prilaku mahasiswa yang tidak menaati peraturan yang ditetapkan oleh Fakultas dan Para Dosen yang mendidik kita, seperti merusak fasilitas perlengkapan kampus, merokok yang tidak sesuai dengan ruang yang telah disediakan, dan lain sebagainya.
2.      Karakteristik prilaku mahasiswa yang tidak menjunjung tinggi kejujuran ilmiah dengan menaati kaidah keilmuan yang berlaku seperti adanya tindakan menyontek, plagiat, memalsu tandatangan kehadiran dan tindakan tercela lainnya.
3.      Tidak berperilaku sopan dan santun dalam bergaul di lingkungan kampus dan dimasyarakat umum sebagai manifestasi dari kedewasaan dalam berfikir dan bertindak.
4.      Tidak berpenampilan elegan dan sesuai dengan tata aturan yang berlaku saat ini sehingga melanggar tata tertib berpakaian di kampus.
5.      Tidak mempunyai prinsip yang jelas dalam berpendirian di dasari dengan kelakuan yang terlihat tampak sombong atau angkuh

Aktivitas Tidak Beretika Profesional dalam Bekerja
Dalam dunia kerja etika sangat penting, karena etika menjadi Kunci dan panduan profesionalisme kerja, jadi sebelum bicara profesional atau tidak, yang namanya etika harus terlebih dulu dipahami. Tanpa etika, tak akan ada yang namanya profesionalisme. Etika dalam kantor memberikan petunjuk kepada setiap pegawai sebagai pedoman dalam bertindak dan memperlakukan siapa saja dengan cara yang baik dan sikap yang pantas. Ada beberapa aktivitas yang tidak beretika dan tidak boleh kita lakukan di kantor dan yang semestinya perlu kita hindari :
1.      Membentuk klik (kumpulan; golongan) yang membela kepentingan mereka sendiri.
2.      Tidak masuk kantor dengan alasan “sakit” padahal hanya ingin bermalas-malas saja di rumah.
3.      Bergegas-gegas pulang pada waktu tutup kantor, sedangkan selalu datang terlambat.
4.      Sering memakai telpon kantor untuk urusan pribadi.
5.      Pulang sebelum waktunya,
6.      Tempat kerja selalu dimanfaatkan untuk mengobrol.
7.      Bersikap menjilat ke atasan dan mendepak ke bawah.
8.      Selalu menunda-nunda pekerjaan yang seharusnya segera dapat diselesaikan
9.      Boros memakai alat-alat.
10.  Segan merawat mesin-mesin atau alat-alat kantor yang dipercayakan
11.  Melakukan hal-hal yang tidak termasuk tugas kantor, seperti mengisi teka-teki silang, menulis surat pribadi, bertamu ke bagian lain tanpa suatu urusan.
12.  Bersikap acuh tak acuh terhadap publik.


Daftar Pustaka :