Selasa, 09 Oktober 2012

TAWURAN PELAJAR MEMPRIHATINKAN DUNIA PENDIDIKAN

 
Tawuran adalah istilah yang sering digunakan masyarakat indonesia, khususnya di kota-kota besar sebagai perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok atau suatu rumpun masyarakat. Sebab tawuran ada beragam, mulai dari hal sepele sampai hal-hal serius yang menjurus pada tindakan bentrok.
Tawuran, sering terjadi di antara pelajar. Bahkan bukan “hanya” antar pelajar SMU, STM, tapi juga sudah melanda sampai ke kampus-kampus. Ada yang mengatakan bahwa berkelahi adalah hal yang wajar pada remaja, karena bagi para ABG tawuran adalah salah satu cara untuk mengekspresikan diri.
Kebanyakan tawuran diakibatkan karena permusuhan antar sekolah yang sudah sejak lama terjadi, masalah sepele seperti ledek-ledekan, dan karena niatan dari para pelajarnya sendiri seperti menunggu musuh setelah pulang sekolah atau sengaja membolos.
Tawuran yang paling ditunggu-tunggu oleh pelajar adalah ketika mereka merayakan ulang tahun, pada saat merayakan ulang tahun para pelajar sengaja mencari musuh untuk diajak tawuran “dibantai”. Bagi para pelajar tawuran adalah cara paling ampuh untuk membuktikan serta mengangkat derajat “harga diri” pelaku tawuran serta sekolahnya bahwa merekalah yang harus ditakuti diantara sekolah serta pelajar yang lain.

DAMPAK PERKELAHIAN PELAJAR
1. Pelajar bisa mengalami cedera biasa, cidera permanen atau bahkan tewas.
2. Rusaknya fasilitas umum seperti bus, halte dan fasilitas lainnya, serta fasilitas pribadi dan kendaraan.
3. Terganggunya proses belajar di sekolah.
4. Mungkin adalah yang paling dikhawatirkan para pendidik, adalah berkurangnya penghargaan siswa terhadap toleransi, perdamaian dan nilai-nilai hidup orang lain.
PANDANGAN UMUM TERHADAP PENYEBAB PERKELAHIAN PELAJAR
Sering dituduhkan, pelajar yang berkelahi berasal dari sekolah kejuruan, berasal dari keluarga dengan ekonomi yang lemah. Begitu juga dari tingkat ekonominya, yang menunjukkan ada sebagian pelajar yang sering berkelahi berasal dari keluarga mampu secara ekonomi. Tuduhan lain juga sering dialamatkan ke sekolah yang dirasa kurang memberikan pendidikan agama dan moral yang baik. Begitu juga pada keluarga yang dikatakan kurang harmonis dan sering tidak berada di rumah.
Padahal penyebab perkelahian pelajar tidaklah sesederhana itu. Terutama di kota besar, masalahnya sedemikian kompleks, meliputi faktor sosiologis, budaya, psikologis, juga kebijakan pendidikan dalam arti luas (kurikulum yang padat misalnya), serta kebijakan publik lainnya seperti angkutan umum dan tata kota.

CARA MENGATASI TAWURAN
1. Pesantren kilat.
2. Mengikuti EKSKUL.
3.Mengikuti organisasi-organisasi yang terdapat di sekolahan. 
4. Komunikasi antar sekolah contohnya “PORSENI”.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Tawuran
http://kpai.go.id/publikasi-mainmenu-33/artikel/258-tawuran-pelajar-memprihatinkan-dunia-pendidikan.html