a. Berdasarkan usia
Menurut WHO pemuda digolongkan
berdasarkan usia, yakni 10-24 tahun. Sedangkan remaja atau adolescence berada
pada rentang usia 10-19 tahun.sementara menurut Princeton (universitas
terkemuka di USA) definisi kata pemuda (youth) dalam kamus Webstersnya sebagai
“the time of life between childhood and maturity; early maturity; the state of
being young or immature or inexperienced; the freshness and vitality
characteristic of a young person”.
b. Berdasarkan watak/sifat
Al Quran mendefinisikan pemuda
dalam ungkapan sifat dan sikap :
1. berani merombak dan bertindak
revolusioner terhadap tatanan sistem yang rusak. Seperti kisah pemuda (Nabi)
Ibrahim. “Mereka berkata: ‘Siapakah yang melakukan (perbuatan) ini terhadap
tuhan-tuhan kami? sungguh dia termasuk orang yang zalim, Mereka (yang lain)
berkata: ‘Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela (berhala-berhala) ini ,
namanya Ibrahim.” (QS.Al¬-Anbiya, 21:59-60).
2. memiliki standar moralitas
(iman), berwawasan, bersatu, optimis dan teguh dalam pendirian serta konsisten
dengan perkataan. Seperti tergambar pada kisah Ash-habul Kahfi (para pemuda
penghuni gua).“Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan
sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pe¬muda yang beriman kepada Tuhan
mereka dan Kami tambah¬kan petunjuk kepada mereka; dan Kami teguhkan hati
mereka ketika mereka berdiri, lalu mereka berkata: “Tuhan kami adalah Tuhan
langit dan bumi; kami tidak menyeru Tuhan selain Dia, ¬sungguh kalau berbuat
demikian, tentu kami telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran”
(QS.18: 13-14).
3. seorang yang tidak
berputus-asa, pantang mundur sebelum cita-citanya tercapai. Seperti digambarkan
pada pribadi pemuda (Nabi) Musa. “Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada
pembantunya, “Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan
dua laut; atau aku akan ber¬jalan (terus sampai) bertahun-tahun” (QS.
Al-Kahfi,18 : 60).
Secara fitrah inilah pemuda,
manusia berkarakter khas yang berbeda dengan golongan lainnya.
PERUBAHAN
Pemuda memiliki semangat untuk
berubah dan kemampuan untuk melakukan perubahan. Hal ini yang menjadi peran
paling penting dari pemuda. Jika kita melihat kembali sejarah Indonesia, kita
akan melihat begitu dominannya peran pemuda dalam melakukan perubahan. Dimulai
dari kebangkitan nasional 100 tahun silam, sumpah pemuda yang menjadi cikal
bakal persatuan Indonesia, kemerdekaan republik Indonesia, lahir dan tumbangnya
orde baru serta lahinya orde reformasi. Sejarah mengatakan tanpa pemuda negeri
ini tidak akan menikmati kemerdekaan dan terus menerus hidup dalam
ketidakadilan.
Perubahan menjadi indikator suatu
keberhasilan terhadap sebuah gerakan pemuda. Perubahan menjadi sebuah kata yang
memiliki daya magis yang sangat kuat sehingga membuat gentar orang yang
mendengarnya, terutama mereka yang telah merasakan kenikmatan dalam iklim
status quo. Kekuatannya begitu besar hingga dapat menggerakkan kinerja
seseorang menjadi lebih produktif. Keinginan akan suatu perubahan melahir sosok
pribadi yang berjiwa optimis. Optimis bahwa hari depan pasti lebih baik.
(artikel.blogdrive.com)
Bangsa Indonesia adalah bangsa
yang besar, namun bangsa ini menderita karena kezaliman para pemimpinnya. Sudah
cukup lama bangsa Indonesia mengalami Krisis multidimensional. Mulai dari
ekonomi, moneter, hukum, moral dan masih banyak lagi.
Indonesia yang notabenenya Negara
tropis maritim kaya raya menempati peringkat IPM (indeks pembangunan
masyarakat) 109 dari 174 negara . ini sudah menjadi fakta bahwa indonesia
membutuhkan perubahan. Indonesia harus menjadi barisan Negara-negara maju di
dunia dimana keadilan dan kesejahteraan menjadi bagian tak terpisahkan. Angka
kemiskinan harus ditekan seminimal mungkin begitupula dengan angka
pengangguran. Korupsi harus diberantas, supremasi hukum harus ditegakkan.
Isu-isu negative tidak boleh lagi terdengar di Indonesia, lingkungan, social,
politik dan pendidikan. Dan satu hal yang tidak boleh terlupakan adalah
perbaikan moral khususnya para pemuda Indonesia.
BAGAIMANA MELAKUKAN PERUBAHAN?
Pemuda sebagai agen perubahan
tidak akan mampu melakukan perubahan yang signifikan bila tidak didukung dengan
sebuah sistem atau perangkat-perangkat pendukung. Menurut hemat saya,
organisasi adalah sarana paling efektif untuk menginisiasi dan melakukan
perubahan tersebut. Kita tidak dapat melakukan perubahan secara individual
karena kemampuan kita yang terbatas. Kita memerlukan komunitas yang konsisten
dengan perubahan tersebut. Disinilah kemudian lahir peran organisasi.
Organisasi yang saya maksudkan
tidak berarti organisasi yang terlihat saja (eksis) namun bisa juga organisasi
yang terselubung. Dulu ketika zaman penjajahan jepang, zaman ketika
organisasi-organisasi pemuda dilarang berdiri selain yang didirikan oleh
mereka. Lahirlah tokoh-tokoh seperti sukarni, yusuf, dan kunto yang mendorong
proklamasi kemerdekaan. Dalam organisasi akan lahir diskusi-diskusi dan budaya
yang mendukung adanya sebuah perubahan. Perubahan di lingkungan sekitar hingga
skala yang paling luas sekalipun.
"Untuk itu penulis berpesan marilah para jiwa muda bersatulah untuk membangun bangsa yang maju, adil, dan tentram".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar