Kepakaran Dari Seorang Teknik Industri
Kepakaran merupakan istilah menunjukkan seseorang itu
mahir dan kredibiliti dalam sesuatu bidang. Insinyur atau seorang sarjana teknik
merupakan sebuah profesi yang memegang peran penting dalam proses pembangunan
ekonomi, khususnya didalam mengembangkan infrastruktur ekonomi dalam era industrialisasi
maupun informasi. Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
kepakaran seorang lulusan atau sarjana teknik merupakan seorang yang memiliki
kredibiliti dan tugas penting dalam proses pembangunan ekonomi, khususnya
didalam mengembangkan infrastruktur ekonomi dalam era industrialisasi maupun
informasi. Seorang insinyur harus memahami benar makna profesionalisme kalau ingin
dikatakan sebagai seorang profesional. Dalam hal ini profesionalisme didefinisikan
sebagai suatu paham yang mencitakan dilakukannya kegiatan-kegiatan kerja
tertentu dalam masyarakat, berbekalkan keahlian tinggi dan berdasarkan rasa
keterpanggilan serta ikrar (fateri/profiteri) untuk menerima panggilan tersebut
untuk dengan semangat pengabdian selalu siap memberikan pertolongan kepada sesama
yang tengah dirundung kesulitan ditengah gelapnya kehidupan (Wignjosoebroto,
1999).
Teknik industri berangkat dari disiplin Teknik Mesin
(produksi) dan terutama sekali sangat erat kaitannya dengan proses
manufakturing produk dalam sebuah proses transformasi fisik; disiplin Teknik
Industri telah berkembang luas dalam beberapa dekade terakhir ini (Kimbler,
1995). Sesuai dengan “nature”nya, industri bisa diklasifikasikan secara luas
yaitu mulai dari industri yang menghasilkan produk barang fisik (manufaktur)
sampai ke produk jasa (service) yang non fisik. Industri juga bisa kita
bentangkan dalam pola aliran hulu hilir sampai ke skala kecil menengah besar. Kalau pada awalnya profesi Teknik Industri secara tradisional mengurusi
persoalan-persoalan ditingkat pengendalian operasional (manajemen produksi)
seperti perancangan-perancangan tata-letak mesin, tata-cara kerja, sistem
manusia-mesin (ergonomi) dan penetapan standard-standard kerja; maka dalam
beberapa dekade terakhir ini profesi Teknik Industri lebih banyak dilibatkan
untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan perencanaan
strategis dan pengambilan keputusan pada tingkat manajemen puncak.
Karakteristik Tidak Beretika Dalam
Kehidupan Sehari-hari Seperti pada Saat Dikampus
Antara etika dengan mahasiswa memiliki hubungan yang
sangat erat. Etika sangat berperan penting terhadap diri mahasiswa maupun orang
lain, dengan memahami peranan etika mahasiswa dapat bertindak sewajarnya dalam
melakukan aktivitasnya sebagai mahasiswa. Bebanding terbalik dengan etika mahasiswa,
karateristik yang tidak beretika dalam kehidupan sehari-hari yang dilakukan
mahasiswa diantaranya:
1.
Karakteristik prilaku mahasiswa yang tidak menaati
peraturan yang ditetapkan oleh Fakultas dan Para Dosen yang mendidik kita,
seperti merusak fasilitas perlengkapan kampus, merokok yang tidak sesuai dengan
ruang yang telah disediakan, dan lain sebagainya.
2.
Karakteristik prilaku mahasiswa yang tidak menjunjung
tinggi kejujuran ilmiah dengan menaati kaidah keilmuan yang berlaku seperti adanya
tindakan menyontek, plagiat, memalsu tandatangan kehadiran dan tindakan tercela
lainnya.
3.
Tidak berperilaku sopan dan santun dalam bergaul di
lingkungan kampus dan dimasyarakat umum sebagai manifestasi dari kedewasaan
dalam berfikir dan bertindak.
4.
Tidak berpenampilan elegan dan sesuai dengan tata aturan
yang berlaku saat ini sehingga melanggar tata tertib berpakaian di kampus.
5.
Tidak mempunyai prinsip yang jelas dalam berpendirian
di dasari dengan kelakuan yang terlihat tampak sombong atau angkuh
Aktivitas Tidak Beretika Profesional
dalam Bekerja
Dalam dunia kerja etika sangat penting, karena etika menjadi
Kunci dan panduan profesionalisme kerja, jadi sebelum bicara profesional atau
tidak, yang namanya etika harus terlebih dulu dipahami. Tanpa etika, tak akan
ada yang namanya profesionalisme. Etika dalam kantor memberikan petunjuk kepada
setiap pegawai sebagai pedoman dalam bertindak dan memperlakukan siapa saja
dengan cara yang baik dan sikap yang pantas. Ada beberapa aktivitas yang tidak beretika
dan tidak boleh kita lakukan di kantor dan yang semestinya perlu kita hindari :
1.
Membentuk klik (kumpulan; golongan) yang membela
kepentingan mereka sendiri.
2.
Tidak masuk kantor dengan alasan “sakit” padahal hanya
ingin bermalas-malas saja di rumah.
3.
Bergegas-gegas pulang pada waktu tutup kantor,
sedangkan selalu datang terlambat.
4.
Sering memakai telpon kantor untuk urusan pribadi.
5.
Pulang sebelum waktunya,
6.
Tempat kerja selalu dimanfaatkan untuk mengobrol.
7.
Bersikap menjilat ke atasan dan mendepak ke bawah.
8.
Selalu menunda-nunda pekerjaan yang seharusnya segera
dapat diselesaikan
9.
Boros memakai alat-alat.
10. Segan
merawat mesin-mesin atau alat-alat kantor yang dipercayakan
11. Melakukan hal-hal
yang tidak termasuk tugas kantor, seperti mengisi teka-teki silang, menulis surat
pribadi, bertamu ke bagian lain tanpa suatu urusan.
12. Bersikap
acuh tak acuh terhadap publik.
Daftar
Pustaka :
- - http://personal.its.ac.id/files/pub/2863-m_sritomo-ie-Makalah%20Etika%20Profesi%20%28Insinyur%29%20dalam%20Kurikulum%20Pendidikan%20Tinggi%20Teknik-Teknologi.pdf
- http://personal.its.ac.id/files/pub/2851-m_sritomo-ie-PERAN%20PERAN%20STRATEGIS%20DISIPLIN%20TEKNIK%20INDUSTRI.pdf
- http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Diana%20Septi%20Purnama,%20M.Pd./MEMBANGUN%20ETIKA%20MAHASISWA.pdf
- http://www.stiks-tarakanita.ac.id/files/Jurnal%20Vol.%202%20No.%202/Tarakanita%20News%20Vol.%209%20Nomor%201/40.%20Mengenal%20Etika%20dan%20Etiket%20di%20Tempat%20Kerja%20%28Vissia%29.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar