Penderitaan berasal dari kata derita yang berarti menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak manyenangkan.Penderitaan dapat dari lahir atau batin,atau lahir dan batin.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia.Penderitan bertingkat-tingkat ,ada yang berat dan ada juga yang ringan.Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang.
Penderitaan akan dialami semua orang.Hal itu sudah menjadi resiko hidup semua manusia.Tuhan memberikan kebahagiaan kepada umatnya,tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang bisa bermakna agar manusia ingat kepadaNYA dan tidak berpaling dariNYA.
Banyak kelebihan yang dimiliki manusia dibandingkan dengan mahluk ciptaan Tuhan yang lain,tetapi mampukah manusia mengendalikan diri untuk melupakannya?.Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang dialaminya akan cepat dapat menyadarkan dirinya kepada Tuhan dan bersikap pasrah akan nasib yang telah ditentukan Tuhan atas dirinya sehingga akan membuat manusia merasakan kekuasaan Tuhan memang jauh lebih besar atas dirinya.Dalam kepasrahan demikianlah akan diperoleh suatu kedamaian dalam hatinya,sehingga secara berangsur akan berkurang penderitaan yang dialaminya,untuk akhirnya masih dapat bersyukur bahwa Tuhan tidak memberikan cobaan yang lebih berat dari yang dialaminya.
Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.Banyak kasus penderitaan sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia.Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah bisa diatasi secara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya.Sedangkan penderittan psikis penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.
Siksaan
Siksaan atau penyiksaan digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakan pindah agama atau cuci otak politik.
Penyiksaan hampir secara universal telah dianggap sebagai pelanggaran berat hak asasi manusia, seperti dinyatakan Deklarasi Hak Asasi Manusia. Para penandatangan Konvensi Jenewa Ketiga dan Konvensi Jenewa Keempat telah menyetujui untuk tidak melakukan penyiksaan terhadap orang yang dilindungi (penduduk sipil musuh atau tawanan perang) dalam suatu konflik bersenjata.
Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental.Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah:
- Nampak pada jasmani yang sering mersakan pusing,sesak napas,demam,nyeri pada lambung.
- Nampak pada kejiwaannya rasa cemas,ketakutan,patah hati,apatis,cemburu,mudah marah
Tahap-tahap gangguan pada kejiwaan adalah:
- Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani.
- Usaha mempertahankan diri dengan cara negative.
- Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental:
- Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
- Terjadinya konflik sosial budaya.
- Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti:
- Kota-kota besar.
- Anak-anak usia muda.
- Wanita.
- Orang yang tidak beragama.
- Orang yang terlalu mengejar materi.
Apabila kita kelompokan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan,maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut:
- Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
- Penderitaan yang timbul karena penyakit,siksaan atau azab Tuhan.
Sumber:elearning.gunadarma.ac.id/.../bab6-manusia_dan_penderitaan.pdf.
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar